Astrajingga Asmasubrata
DALAM SAJAK TRAKL
Menyaru anyaman duri yang ketat
Sajakmu menyembilu pikiran—
Mahkota yang melumuri ali mataku
dengan rintihan
Yang menyelubungi dunia ini semakin
kelam
Dan aku kehilangan kesempatan
untuk bersedih
di lembar berikutnya, debar
maut menggeletar lembut
Aku memandangi sajakmu:
Menyibak rambut adik perempuan—
Bisu hutan yang murung menjadi
biru
Angin membuat alun, pohon
melantunkan lagu
Dan aku melihat seluruh
ketakutanku terpejam
di lembar berikutnya, debar
maut menggeletar lembut
Tidak menyaru apa pun
Aku memeluk lutut dalam
gelap-terang waktu
Yang tak bercahaya
tak berbayang—
Kesedihanku dan ketakutanku
menyeru sajakmu
Berulang-ulang sembari melepas
balon-balon hitam
(sorowajan, 2022)