Sapto Wardoyo
MEMBERSIHKAN RUMAH
Seberapa sering kita membersihkan rumah?
menyapu halaman, ketika senja datang
menyinggahi pekarangan, membersihkan
guguran daun-daun, amarah yang berserakan
atau sisa-sisa pertengkaran yang masih diendapkan malam
lalu kau membakarnya hingga apinya berkobar
dan asapnya membumbung menjemput sunyi
Seberapa sering kita membersihkan rumah?
membersihkan masa lalu yang berdebu di ruang tamu
atau kenangan buruk yang selama ini kita biarkan
mengotori lantai, menghitamkan waktu
dari dinding aku melepas angan-angan
yang masih saja menjadi pajangan
lalu menggantinya dengan yang lebih sederhana
kau tersenyum sembari tanganmu meletakkan sebuah
bingkai berisi doa-doa dan harapan untuk masa depan
Seberapa sering kita membersihkan rumah?
membersihkan mimpi-mimpi buruk
yang melumuti dinding kamar, atau sisa-sisa ketakutan
yang ditinggalkan oleh gelap malam
lalu meleburnya dengan doa
biar hanya sepi yang tersisa
ketika tanganku meraih seonggok cemburu
yang tersimpan rapi di bawah bantal
kau mencegahnya dengan senyuman
biarkan ia tetap di situ, katamu
biarkan ia terus menjadi penyeimbang
dari segenap cinta yang kita baringkan
di atas ranjang!
Bekasi, Juni 2021