Tjahjono Widarmanto
JENAR
engkau atau Engkau yang datang sekaligus pergi itu?
maka segala bilangan melesat ke langit
malam-malam pun selalu ganjil abai, pada bilangan-bilangan genap
engkau atau Engkau yang berubah kuntum bunga dari putik cahaya?
tak ada beda lagi megatruh atau pucung
semua jadi maut yang mesra berkabar tresna
maka segala tubuh pun sekedar bangkai anjing
sedang segala jiwa tak butuh jasad apalagi rumah
yang membelenggu dengan bising detik arloji
engkau atau Engkaukah itu yang menolak bejana tubuh rapuh?
cacing itu jadi benih mawar tanpa duri
lantas sekejap mawar-mawar itu mekrok dari kuntumnya
seperti aroma birahi para pengantin muda.
: kalian boleh nistakan suluk dengan segala kutuk, tai kuda atau bangkai anjing
namun kalian tak akan sanggup menerka yang mewujud dan menjelma
apalagi menafsir arah pergi dan jalan pulang!
Ngawi, 2021