Sapto Wardoyo
AGUSTUS
serupa kanak-kanak yang kagum pada
cahaya lampu
aku memasuki tubuhmu yang benderang
sebelum para penjaja bendera gemetar
mengetuk kaca-kaca jendela, sebelum
segala sunyi menepi
ditelan oleh gemuruh pekikan masa silam
dan aku menziarahi tubuhmu, kembali
menghirup aroma mesiu
sebelum orang-orang menyambangi makam
para pahlawan
menaburkan kembang, dan juga doa-doa
sebelum segala podium dan mimbar bergetar
mengajak untuk sejenak mengheningkan
cipta dan menyanyikan lagu gugur bunga
sebelum tubuhmu penuh luka oleh tiang
bendera
sebelum suara-suara latah berkata, merdeka!
aku mengenang sunyi di sebuah pusara
aku mengenang wiji, mengenang marsinah
dan juga munir
dan pada riuh kibaran bendera, suaraku lantang
bertanya
adakah doa-doa yang mengusik sunyi pusaranya?
Bekasi, Agustus 2022