Galuh Ayara
Bulan Oval Oranye
lahir dari nasib
serba prematur, serba buru-buru
dan risau tak pernah sematang hari itu
aku tenggelam di wajahmu
yang sunyi seperti malam
yang kecamuk seperti sore nyaris tenggelam
kepada L,
aku ingin merebut masa kecilmu yang muram
menyembunyikan air matamu di puncak payudaraku yang gemetar
aku ingin merubah waktu menjadi kertas
yang bisa kuremas
yang bisa kuperas menjadi aku hari ini
yang meski dengan segala bimbang mampu merebut suram-suram masa lalumu
lalu di hari itu, aku sebagaimana perempuan paling ibu
yang setiap hari memberimu susu
dari duka paling kental
aku ingin lebih tangkas dari ibu susumu
memungut pecahan piring yang satu persatu lepas meninggalkan bekas-bekas bernanah di kepalamu
dan helai-helai rambutmu yang jatuh
menjadi salju paling dingin
menjadi aku dengan seribu ingin
a
k
u
i n g i n
merangkum sedihmu dengan ciuman paling panjang
dengan serapah paling anjing
dan kita tetap sepasang manusia liar
yang paling manusiawi
yang sedang berusaha lepas dari kutukan kehidupan;
eksistensi sebagai alat karma paling sialan,
paling menyakitkan
kepada L,
yang rindu rindang teduhnya wajah ayah
yang berharap hingga ujung putus asa
sebagaimana pun kerasnya hantaman kenyataan
dan memar di masa lalumu semakin melebar
kau tetaplah anak kehidupan
lahir dan dibesarkan oleh jejak;
air mata tawa sakit senang pemandangan yang kunang-kunang jatuh bangkit lelah kuat migren
lelahkuatmigren
aku ingin menjadi obat-obatan paling menyembuhkan
dalam setiap kekacauanmu
istirahatlah di dadaku
sepanjang cemas masih menghantui jam tidurmu
bulan oval oranye
kantung permohonan kita semoga terkabulkan oleh waktu
2022