Anindita Buyung
Labirin
Jika tak kau temukan
jalan kembali dari pekat kopiku,
tak berarti ia sesat, Kekasih.
Barangkali perbincangan belum terlalu larut,
sehingga persepsi belum menjelma secangkir kopi
yang pahitnya kita sepakati.
Boleh jadi kau mengaduk terlalu dangkal,
sehingga kau anggap segalanya kekal
dan orang-orang hidup umpama berkial.
Bisa jadi kau menyeruputnya terlalu dini,
sehingga yang kau dapat hanya panas dan gelisah
sebab terburu-buru mengambil langkah.
Atau mungkin kau beranjak begitu tergesa,
sehingga labirin di kopiku membuatmu tersesat
dan waktu tak lagi membiarkanmu lewat.
Tidak, aku bukan misteri atau pencari perhatian
aku adalah sudut pandang yang bermimpi kau singgahi
Magelang, 2021