Malam Takbiran - Jusiman Dessirua

@kontributor 4/23/2023
Jusiman Dessirua
Malam Takbiran




Pohon-pohon beton, bunga- bunga neon, berkerlip di kejauhan 
Empat lelaki dalam kepungan bukit sampah bersulang ciu
Sambil melempar gapleh dan memaki nasib, tak ada baju baru
Jika malam larut dan mereka separuh mabuk, tangis jabang bayi jadi lagu pengantar tidur. 

Perempuan dalam gubuk dikelilingi tumpukan kardus 
Tidurkan anak-anak segera sebelum ayah pulang dan menghantam dua pukulan 
Besok hidangan lebaran tak ada cobek, 
tanpa garam, tanpa gula, rampai, atau belimbing masam.

Tidak jauh, seorang pengamen memilih 
tidak menyanyi dan berlalu pergi 
Hilang dalam daun-daun penuh debu 
dan arak-arakan bocah dengan obor di tangan 
Malam kali ini terlalu perak dan gemuruh,
oleh kembang api dan toak berseru. 

Ribuan lalat yang menempel pada dinding masjid 
Mengubah segala yang putih jadi hitam 
“Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd” 
Semakin Ia diseru, semakin orang jadi ragu 
Disini, ia dianggap; telah ingkar janji. 

TPA Makassar – Gowa , 21 April 2023

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »