DI GOA MARIA BELINYU
(1)
via dolorosa:
bukit karet
awetkan kisah hantu-hantu
di angan kanak-kanakku
yang degil dan penakut
kunujum akar dan ranting
jadi palangmu
(terpancang senja senyap)
o, siapa yang tersalib
di rerimbunan ini:
tuhan atau masa lalu?
(2)
diberkatilah ketakutanku yang kudus
dalam remang lilin-lilin putihmu
yang terus menciut
sementara, kenangan berkelok
di kaki bukit ini: perih
dirawat waktu, bagai
luka lambungmu
(3)
setiap bulan mei, hantu-hantu
bangkit seperti untaian doa rosario,
menjamah dosa anak-anak
yang manis di hatiku:
hutan karet penuh rahasia
nama yang menyimpan
sangsi permandian
maka kembalilah
aku menyeru ibu
di depan replika pieta
sembari merayakan
kedegilan didimus yang berdiam
dalam namaku; meski berulang sudah
jari ini kucucukkan
ke lubang lambungmu!
Belinyu, 2012