Mengkaji Kaidah Prosodi dengan Ketukan Farahidi - Imam Budiman

@kontributor 8/27/2023

Imam Budiman

Mengkaji Kaidah Prosodi

dengan Ketukan Farahidi





basrah menyimpan sisa musim dingin

di tahun keseratus, ketika mualif kecil

dilahirkan, lalu menyusun cinta

di antara not dan ketukan.

 

di altar suci kakbah

mualif menyulih bunyi

melagukan doa yang rentan

meminta irama kepada tuhan

beri aku tangga, tuhan, berikan

kepadaku sejumlah nada bernyawa.

 

tuhan sedikit memberatkan kepalanya

setiba mualif di jalan kecil dusun arudh.

 

sebuah pasar para pandai besi menempa usia

menernak bunyi, berkisar di kepala mualif.

berhenti, lalu suara jatuh berhamburan.

 

ia bersumpah menyusunnya

dalam sejarah yang panjang.

 

dalam sunyi yang kabur, bilah kayu membentur

bejana dengan teratur: failun, mustaf’ilun, fu’ulun.

 

lima not dasar mualif menjelma lima belas bahar

menjadikan puisi dinyanyikan dari rumah ibadah

sebelum mendaras kitab suci: kalamun qodimun

atau memuji sosok nabi dalam bait burdah bushiri

 

2023

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »