Sungai - Sapto Wardoyo

@kontributor 8/06/2023
Sapto Wardoyo
SUNGAI




i/
dan sebuah sungai pernah merelakan riaknya, lalu dengan sabar menemani tabahku mengail senyum ibu. tak ada harapan yang lebih besar selain ikan-ikan yang menggelepar dalam genggaman, supaya ada yang terhidang di tubuh malam, untuk menikmati sisa nasi tadi siang. dan sebelum senja padam, sebelum kumandang azan membisikkan tuhan ke telinga orang-orang, aku beranjak pulang. dan di tepi sungai, di antara lindap daun-daun, aku menitipkan selembar kenangan, tentang masa kanakku yang lapar, namun penuh kegembiraan.

ii/
dan sebuah sungai tak pernah mengenal muara, musim ataupun cuaca. juga tak tersimpan pada sebuah peta. ia akan mengalir dari matamu yang sembab, ketika kehidupan tiba-tiba menjelma serupa medan pertempuran. pedang-pedang diayunkan, tombak dan anak panah dilepaskan. atau ketika kepedihan meruncing dan melukai perasaan. ia hanya akan merelakan riaknya ketika matamu kembali bercahaya dan perasaanmu kembali tenang. setenang sungai yang tersimpan dalam kenangan, tentang masa kanakku yang penuh petualangan.

Bekasi, Maret 2023

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »