obituario en verso
— mengenang wiji widodo & dyah sujirah
cinta adalah makhluk di luar nalar
& aku berusaha melarikan diri darinya
memalsukan jejak sendiri
menyamar sebagai bayang-bayang
atau bersandar di kaca bus antar kota
jalanan & gang sempit seolah labirin
yang berakhir di dekap pelukanmu
atau hanya akan mengantarkanku
sampai ke alamat yang tak tertebak
mungkin kau akan menemukanku
berduel dengan naiknya harga minyak
atau buruh-buruh pabrik kena phk
sebagai buronan di dalam surat kabar
tentu kau boleh mencariku di situ
di dinginnya halaman tajuk utama
atau sabar menungguku muncul
di sela-sela kolom duka cita
cinta adalah makhluk di luar nalar
maka aku akan membayangkan
suatu sore di rumah kita
kau & aku duduk di beranda
membolak-balik halaman surat kabar
aku sibuk mencari diriku sendiri di situ
dengan mata yang tinggal satu
& kau yang memelukku berbisik hangat
"pulang, sayang... rezim sudah tumbang."