Penyair Celana
setelah bergulat dengan tuhan di bukit kata-kata
yang maha kuasa tak memberinya firman,
ia malah diberi ponsel, kaleng biskuit,
dan berlembar-lembar celana.
karena heran dan bingung
ingin dikemanakan benda-benda itu,
suatu malam ia putuskan memasukkannya,
ke dalam puisi dan denganya ia jadi penyair celana.
sebagai penyair celana ia membuat orang
percaya, agar tak kedinginan, semua hal
berhak mengenakan celana;
anak, ibu, juga bulan sekali-pun.
puisinya membikin orang-orang percaya;
bahwa bahasa Indonesia
walau rumit, terkadang bisa
lucu dan menggemaskan.
bahwa yang baik
akan senantiasa
berbiak.
bahwa segala yang rumit
akan jadi mudah
dengan mudah-mudahan
bahwa semua orang
bisa
naik ke sorga.
setelah semua orang percaya
ia puun mengenakan celana Tuhan
dan naik ke sorga