Raudal Tanjung Banua
Kualasimpang
Di seberang sungai Tamiang
Menanti Kualasimpang
Kota lama berdinding papan
Berderet sebagai toko dan rumah-rumah tua
Mengarah pasar; maka berdenyutlah ia
Sepanjang siang yang renta
Tapi, walau tiang-tiang mulai miring
Diperam waktu dan rawa-rawa, semua suara
hanyut dan terlupa
dalam arus tawar-menawar
dan tawa sahabat lama
Malamhari, toko-toko tutup pintu
Sampah dan lalat jadi seharum mawar
Dalam nafas yang sebentar
Sisa air hujan menitik satu-satu dari talang
Dan yang jatuh lebih dulu menggenang
Dalam selokan pinggir jalan
Bukan kepalang kuyup, jika aku terus berjalan
Karena kutangkap sayup suara
dan hempas batu domino berlaga
Di meja kayu, jauh, jauh, bagai ombak sekanak
Menghempas pantai remajaku
Kuikuti gemanya dari lorong ke lorong
Tapi selalu aku hanya bersua
bayang-bayang diri sendiri
Memanjang lengang
ditimpa lampu-lampu sendu
Kualasimpang.
/2023